R-Musth Warung Kopi Yang Asyik Jadi Tempat Nongkrong

Credit: R-Musth.

R-Musth Warung Kopi Yang Asyik Jadi Tempat Nongkrong. Bulan November, tepatnya Kamis 21 November 2019, saya berkesempatan meliput kegiatan English Week oleh Prodi Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Flores (Uniflor). Kegiatan tersebut berlokasi di Kelurahan Natanage, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo. Kesempatan meliput ini harus bisa saya manfaatkan sebaik-baiknya, terutama setelah di-video-call sama seorang teman yang menetap di Kota Boawae saat dia sedang nongkrong di kafe! Waktu di-video-call itu saya seperti bhoooom! What? Ada kafe di Kota Boawae? Maklum, beberapa kali ke sana, pernah menginap pun, belum pernah saya dikasih informasi pasal ini. Baiklah, saya harus mencari tahu.

Juga Asyik Dibaca: Bergeliat Bersama Exotic NTT Community: Travel Explore Share

Saya membisiki Viktor, sahabat yang juga dikenal sebagai operator galak Prodi Sastra Inggris: nanti malam kita cari kafe, yuk. Viktor langsung mengiyakan. Kami sama-sama membayangkan sebuah tempat, naga-naganya sih itu kafe, yang sebelumnya terlihat dalam perjalanan menuju Kantor Kelurahan Natanage. 

Lalu, saya bertemu Raiz Muhammad ...

Raiz ini lulusan Prodi Sastra Inggris yang berdomisili di Kota Mbay, Ibu Kota Kabupaten Nagekeo. Loh, kok bertemu Raiz-nya di Kota Boawae? Iya, karena saat itu si pengusaha muda sedang membantu Kakaknya yang punya usaha sablon di Kota Boawae. Si Kakak sedang pergi ke luar kota. Demikian sekilas info. Hehe. Asyik juga kan ya Kakak-Adek sama-sama pengusaha. Bisa saling mem-back-up. Karena setiap kali bertemu teman di daerah lain saya selalu mengajak dudo bacarita rame sambil menikmati segelas kopi, bisa ditebak, sore itu kami janjian. Tepatnya, Raiz berjanji akan menjemput saya dan Viktor sekitar pukul 20.00 Wita untuk menikmati kopi di warung kopi langganannya.

R-Musth

Sekitar pukul 20.30 Wita Raiz menepati janjinya. Bertiga (saya, Raiz, Viktor) pergi ke sebuah warung kopi bernama R-Musth. Ini bukan kafe seperti yang sebelumnya terlihat oleh saya dan Viktor. Tapi, ini warung kopi rekomendasi Raiz karena dia pelanggan tetap R-Musth. Kalau Raiz sampai jadi pelanggan tetap R-Musth, artinya tempat ini keren. Hehe.

R-Musth terletak di pinggir jalan Trans Flores dan masih di jantung Kota Boawae (Natanage Timur). Ke arah Kota Bajawa R-Musth berada di sisi kiri jalan, ke arah Kota Ende kafe ini berada di sisi kanan jalan. Di depannya ada papan nama bertulis R-Musth - Warung Kopi, dengan tambahan jenis-jenis kopi cappucino, mochacino, Americano, Vietnam coffee. Bangunannya sederhana, terbuat dari papan, beratap seng. Penerangan di luar ada satu lampu gede sedangkan penerangan di dalam standar saja. Bagian dalam kafe, khusus yang setengah dinding, terdiri dari dua meja panjang ditata berjejer dengan bangku-bangku kayu dan plastik. 

Kita sepemahaman dulu ya, bahwa R-Musth itu bangunannya terdiri dari dua bagian. Setengah dinding untuk pelanggan menikmati menu-menunya. Bagian dinding utuh terbagi dua, satu untuk si pemilik meracik aneka menu, satu lagi untuk tempatnya tidur dibatasi dengan blackboard yang tulisannya bisa berganti-ganti karena pakai kapur. Meja tempat si pemilik meracik menu-menu juga diletakkan aneka kopi seperti foto berikut ini:

Sesuai dengan rekomendasinya Raiz, kami memesan dua cappucino (espresso dengan susu dan busa susu yang tebal) untuk saya dan Raiz, satu susu panas untuk Viktor, dan dua porsi nasi goreng. 

Cappucino-nya luar biasa enak, kualitasnya sekelas kafe begitu. Menyesapi cappucino a la R-Musth membangkitkan kenangan rasa. Sumpah. Nasi gorengnya juga maknyus sampai-sampai saya bilang, kalau si Thika Pharmantara menetap di Boawae, setiap malam dia pasti makan di R-Musth! Haha. Porsi nasi gorengnya pun sangat besar sehingga saya, dan Viktor yang malam itu sudah makan, memilih seporsi berdua. Mesra kan kami? Sebenarnya saya sendiri memang belum makan, hanya saja waktu makan malam saya masih lama (nyaris pukul 00.00 Wita).

Oh ya, malam itu Raiz juga mengajak Sampeth, adiknya sahabat saya Ruztam untuk bergabung. Kalian bisa membayangkan serunya diskusi kami malam itu. Diskusinya sih ringan, diskusi warung kopi, tapi berbobot. R-Musth adalah warung kopi yang asyik jadi tempat nongkrong. Sambil diskusi, sambil mendengarkan alunan musik dari speaker. 

Dan saya merindukan kembali berdiskusi dengan mereka semua. Terima kasih, Raiz, traktirannya!

Para Pengusaha Muda

Tidak lengkap menulis R-Musth bila tidak menulis tentang pemiliknya. Dari akun Facebook, namanya Erick Musthafa. Ya, kalau disingkat menjadi R-Musth. Tampangnya memang lebih condong ke tampang lelaki Jawa. Memang! Orangtuanya berasal dari Pulau Jawa tapi Musthafa lahir dan besar di Kota Boawae. Musthafa serius menggeluti warung kopinya sehingga bertahan sampai sekarang. Sayangnya saya lupa kapan R-Musth mulai beroperasi. Yang jelas, tekad Musthafa telah menghadirkan sesuatu yang baik untuk dunia malam di Kota Boawae. Tidak saja memenuhi urusan tempat nongkrong tetapi juga urusan perut! Karena R-Musth dibuka sampai pukul 00.00 Wita. Kalau saja R-Musth ada di Kota Ende, urusan lapar malam saya dan kawan-kawan, bisa terpenuhi.

Malam itu saya bangga bisa bertemu dua pengusaha muda. Satunya Raiz. Satunya Musthafa. Raiz memang saya kenal sebagai pengusaha muda yang punya dua usaha di Kota Mbay yaitu jasa sablon dan warung internet. Kalau boleh saya bilang, sukses lah si Raiz ini. Melihat peluang, menangkap peluang, dan sukses. Itu yang memang diharapkan dari anak muda kita bukan?

Para pengusaha muda sudah seharusnya didukung penuh. Karena merekalah cikal-bakal lapangan kerja tercipta untuk orang lainnya. Mereka inilah yang dibutuhkan oleh Indonesia, menjadi contoh baik bagi kaula muda, bahwa untuk menghasilkan Rupiah mengisi pundi-pundi tidak bergantung pada seragam necis dan berdasi. Bahkan para pengusaha muda ini membuktikan bahwa pergi ke 'kantor' tidak selamanya harus memakai sepatu kulit mengkilap. Mendukung penuh para pengusaha muda salah satunya dengan cara: tidak meminta gratisan. Sederhana kan?

Bagaimana pendapat kalian, kawan? Jangan membandingkan R-Musth atau kafe-kafe yang pernah saya ulas di blog ini dengan kafe-kafe di kota besar. Bagi saya, bukan masalah kafe itu harus menyuguhkan kopi dengan gelas emas, tetapi bagaimana usaha dibalik kafe itu sendiri. Iya, bagaimana orang-orang muda mau berusaha, melakukan perubahan, itu yang patut kita acungi jempol.

Juga Asyik Dibaca: Merendam Kaki di Obyek Wisata Ae Sale Mengeruda

Apabila kalian pergi ke Kota Boawae, jangan lupa untuk mampir di R-Musth, warung kopi yang asyik jadi tempat nongkrong. Lebih bagus lagi kalau kalian mengajak saya ha ha ha. Siapa tahu diskusi kita bakal lebih panjang dan Musthafa terpaksa membuka warung kopinya hingga subuh menjelang? Boleh dicoba itu. Ditunggu!

Cheers.