Menu Murmer di Beth Black

Gambar diambil dari sini.

Dulu, tahun-tahun lampau sebelum tahun 2000, wisatawan yang datang ke Kota Ende pasti bingung mencari tempat nongkrong terutama saat malam hari. Tempat nongkrong nyaris hanyalah restoran atau warung makan yang sudah puluhan tahun berdiri. Belum ada kafe yang nyaman dengan free wi-fi dan lantunan musik blues atau jazz pembuai kuping. Tapi setelahnya, wisatawan yang datang ke Kota Ende pasti bingung mau memilih tempat nongkrong yang mana. Entah itu kafe di seputaran kota, kafe di luar kota tapi masih dalam batas kota, maupun kafe di sepanjang Pantai Ende (beach cafe). Pilihannya banyak; baik untuk sekeluarga besar, berduaan *uhuk*, juga bareng teman-teman.


Salah satu tempat nongkrong favorit saya bernama Beth Black. Pemilik tunggalnya, Malaka Black atau sering kami panggil Black, dulunya join usaha sama temannya membangun Bete Mini Cafe. Tempat nongkrong tempat kami men-screening videoklip Putera-Puteri Matahari (lagu kece karya Luis Thomas Ire), tempat kami haha hihi sampai tengah malam, tempat kami menikmati suasana malam yang begitu menyenangkan. Namun sejak beberapa tahun lalu Black kemudian membuka usaha kafenya sendiri yang diberi nama Beth Black. 


Suatu kali saya bertanya pada Black, apa filosofi beth ini. Dia menjawab, "Beth itu bait, Kak. Rumah." Ah, I see. Jadi, Beth Black berkonsep 'rasanya seperti di rumah sendiri'. Menurut Wikipedia: Bet, Beth, Beh, atau Vet adalah huruf kedua dalam banyak abjad rumpun bahasa Semitik, termasuk abjad Arab ba. Nama huruf ini berarti "rumah; bait". Boleh juga pilihan nama ini. Unik, singkat, menarik, dan bermakna dalam.

Interior

Beth Black merupakan kafe dengan bangunan sederhana yang dibangun dengan penuh jerih payah oleh Black. Dia punya kemauan keras untuk membuka tempat nongkrong sendiri karena punya banyak teman yang juga suka nongkrong. Link ini yang harus berfaedah. Bangunannya berbahan gedek, beratap seng, dengan meja dan bangku kayu. Bangunan ini dibagi dua; ruang utama dan dapur. Saya justru lebih suka nongkrong di dapur, di depan tempat Black meracik makanan disediakan sofa untuk bersantai.


Pada bagian depan terdapat papan nama Beth Black. Menarik untuk dilihat meskipun hanya sekilas pasti para pengendara sepeda motor bakal tertarik untuk mampir.

Baca Juga : Sensasi Ngopi di Puncak Nangaroro

Interior Beth Black dibantu oleh mahasiswa/i Prodi Arsitektur Universitas Flores yang waktu itu di bawah arahan Violin Kerong. Mereka membantu Black mendekorasi ruang utama kafe ini yang awalnya minim pernak-pernik. Maka mahasiswa/i mulai mengerjakan banyak hal, menambah pernak-pernik, mengatur ini itu, membuat tulisan-tulisan yang menarik. Semuanya gratis. Duhai, indahnya persahabatan. Manapula beberapa hasil sketsa Violin juga dipajang di situ.


Setelah ruangan utama, ada dapur sekaligus tempat nongkrong 'kerabat dekat' hahaha. Ini teman-teman dekat yang malas duduk di depan (termasuk saya). Kadang-kadang saya duduk di halaman belakangnya sambil melihat-lihat bunga yang ditanam Black. Saya pernah membawa pulang satu pot bunga dari halaman belakang ini.


Menu

Menu yang disajikan Beth Black dapat dilihat pada daftar menu berikut ini:


Selain are gau, yang lainnya adalah menu standar khas tempat nongkrong anak muda di Kota Ende. Are gau adalah ketupat daun kelapa yang disajikan bersama sop santan daun ubi, telur puyuh, kering tempe, dan kerupuk. Hanya saja tidak setiap hari menu ini tersedia, kecuali kalian sudah memesannya terlebih dahulu (sekian porsi). Menurut pengakuan Black, are gau pernah tersisa sekian banyaknya sementara makanan jenis itu tidak dapat disimpan terlalu lama. Oleh karena itu barang siapa yang menginginkan are gau, harus memesan terlebih dahulu. Ini dia penampakan are gau khas Beth Black yang saya bungkus buat dimakan di rumah, seporsinya hanya Rp 10.000 loh:


Meskipun menu lainnya merupakan menu standar khas tempat nongkrong anak muda di Kota Ende, tapi jangan salah, kawan ... rasanya luar biasa memikat lidah. Manapula semuanya dikerjakan sendiri oleh Black. Sesekali saja saya melihat satu dua orang membantu, tapi asli, Black lah si chef utamanya hahaha. Beberapa menu yang sudah pernah saya coba dan terutama adalah kentang goreng ini:


Dan, tentu saja mi goreng ini:


Apa yang membikin saya tergila-gila pada dua menu ini? Telor ceploknya itu! Kuningnya PERFECTO! Hehe. Jarang saya bisa mendapatkan telor ceplok dengan kuning yang mantap jiwa seperti ini. Sayangnya roti bakar dan menu lainnya tidak sempat saya foto.

Baca Juga : Pesona Nangawitu Beach

Minuman yang disediakan Beth Black juga macam-macam. Seperti sop buah (ini masih masuk kategori minuman kan? Es teh, es teh lecy, es ini itu, banyak sekali. Dan jangan lupakan kopi hitam khas Ende. Itu magnet hehehe. Oia ini dia penampakan sop buah Beth Black:


Beth Black, pilihan nongkrong di Kota Ende yang patut dicoba oleh kalian yang berkunjung ke sini.

Bagi saya, Black adalah anak muda yang patut dicontoh. Dia anak laki-laki yang berjuang untuk nasibnya sendiri, juga turut membantu keluarga. Tanah tempat Beth Black berdiri bukan miliknya sendiri, melainkan harus disewa. Tapi dia tidak hilang semangat. Dengan berbagai cara dia berupaya agar tanah di pinggir jalan itu dapat menjadi lokasi kafenya, dan itu jenius, karena letak tanah tersebut di pinggir jalan. Black adalah seorang sarjana yang menuntut ilmu di Pulau Jawa dan tidak menunggu harus menjadi orang kantoran. Dia entrepeneur sejati :)

Informasi

Lokasi Beth Black:
Jalan Melati Bawah (depan Olangari), Ende.

Harga menu:
Bervariasi Rp 10.000 - 15.000


Mari datang ke Kota Ende :)


Cheers.

Komentar

Posting Komentar

Untuk pertanyaan penting dengan respon cepat, silahkan hubungi nomor WA 085239014948 (Chat Only!)