MoF Art Gallery


Hari itu memang sangat melelahkan. Sejak subuh kami, Tim Motor, sudah meninggalkan ranjang dan kekasih hati Kota Ende menuju arah Timur Pulau Flores. Tujuan kami adalah dua sekolah yang berada di dua wilayah perbatasan. SMA Karitas Watuneso dan SMAK Alvarez Paga. Kecamatan Watuneso merupakan kecamatan paling Timur dari Kabupaten Ende, sedangkan Kecamatan Paga merupakan kecamatan paling Barat dari Kabupaten Sikka. Usai mempromosikan Universitas Flores di dua SMA bernama unik itu, tujuan kami adalah Kota Maumere yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Sikka, dan tentu beberapa sekolah lagi, berbagi tugas dengan anggota tim yang lain.

Asyik Dibaca: Spot Instagenic di Hotel Pepita Mbay


Hotel El Tari Indah, Maumere, tempat kami menginap. Begitu tiba di hotel saya langsung tepar sedangkan Thika pergi ke rumah saudara-saudara termasuk rumah Tanta Ella dan Bapatua, Violin pergi ke rumah kakaknya, dan anggota tim yang lain memilih bersantai di hotel. Malam itu saya, Thika, dan Ocha, pergi satu-satunya Tobuk Gramedia yang berdiri gagah di Pulau Flores. Sekalinya ke Kota Maumere, puas-puasin cuci mata. Haha. Eh, beli buku juga dink. Malam itu saya juga membeli Arekune, bakal T-Journal.

Dari pesan WA yang dikirim Kakak Shinta, kami kemudian meluncur ke sebuah lokasi yang terkenal dengan nama Pasar Senja. Letaknya di daerah Kabor, dekat sama Polres Sikka. Tapi tempat kami menikmati makan malam bukan di salah satu warung yang berjejer di Pasar Senja, melainkan sebuah tempat makan yang berhadapan dengan pasar tersebut. Namanya MoF Art Gallery.

MoF Art Gallery


Perlu diketahui MoF merupakan singkatan dari Maumere of Flores. MoF Art Gallery boleh dibilang memadukan banyak konsep; kafe, galeri barang-barang seni seperti cinderamata, dan sebuah mini market. Memasuki MoF Art Gallery, saya melintasi mini market yang ramai di bagian kiri bangunan, terus ke bagian kanan depan bangunan. Mata saya menangkap lukisan di dinding terasnya.


Meja makan dan kursi yang ditata di teras ini memudahkan pengunjung untuk melihat keramaian Pasar Senja dan lalu-lintas di depannya. Tidak terlalu luas, tapi cukuplah. Bagian dalam dari teras ini, berdampingan dengan mini market, juga terletak tempat makan dan meja barista. Tidak satu pun barista yang berdiri di situ. Dan, memang tidak ada niat untuk memesan kopi, soalnya saya butuh tidur yang lekas dan lelap.


Meskipun tidak ada barista yang siap di tempat, tapi jejeran stoples kopinya panjang dan lengkap. Kalian bisa melihat ada Kopi Aceh, Kopi Bajawa, dan kopi-kopi lainnya. Mungkin kalau malam itu saya memesan kopi, baru baristanya muncul, hehe. Karena, saya melihat para pelayan sibuk menyiapkan pesanan makan malam kami.

Ikan Penyet Sambal Ijo


Makan malam kami berupa nasi, terong goreng tepung, dan ikan penyet sambal ijo. Karena tidak ikut memesan jadi saya tidak tahu nama pasti dari menu ikan ini. Yang jelas itu ikan segar digoreng, dipenyetin, dilabur tepung dan digoreng, lantas disiram sambal.



Rasanya? Enak dooonk. Bagi saya makanan itu cuma punya dua rasa: enak dan enak sekali. Dan rasa ikan ini, terutama sambalnya, sulit hilang dari ingatan. Menulis ini pun, meski sudah lama berlalu dari Februari 2019, tapi saya masih bisa mengingat betul rasanya. Jadi pengen lagi hahaha.


Ini kelompok yang memilih makan malam di bagian dalam MoF Art Galerry, yang lain lebih suka makan di luar/teras.

Gallery Seni yang Belum Lengkap


Menurut saya sih begitu. Antara teras dan ruang makan bagian dalam, berdiri sebuah lemari kaca yang memamerkan barang-barang seni. Tapi rasanya itu belum lengkap karena baru sedikit barang yang dipajang.


Kalian bisa melihat barang yang dipajang pada rak bagian atas kebanyakan barang-barang seni hasil kerajinan tangan. Saya pikir pemilik/pengelola MoF Art Gallery sedang mempersiapkan banyak hal untuk melengkapi tempat ini.

Energi Positif Membaca


Usai makan malam dan hendak kembali ke hotel, saya tidak tahan lagi ... kebelet! Maka pergilah saya ke kamar mandi dari sebuah rumah yang terletak di belakang-bawah MoF Arg Gallery. Iya, memang rumahnya di bagian bawah, jadi saya harus menuruni tangga terlebih dahulu. Astaga, mata saya menangkap pemandangan yang luar biasa, dan kemudian saya bikinkan status di Facebook:

ENERGI POSITIF MEMBACA

Suatu malam di Kota Maumere, usai makan malam bersama Tim Promosi Uniflor di MoF Art Cafe, saya kebelet dan meminjam kamar mandi pemilik MAC yang terletak di belakang-bawah. Dan saya melihat pemandangan:

Seorang Oma sedang duduk santai di teras rumah sambil membaca buku/novel dengan tenang, di depan pot-pot tanaman/bunga yang bikin saya iri. She made my night! Saya nyaris pergi mengambil buku yang selalu saya bawa dalam ransel untuk membuktikan padanya bahwa kami berada di lini yang sama.

Oma bercerita tentang kebiasaannya membaca sejak muda. Dan saya langsung berpikir tentang Tobuk Gramedia yang berdiri gagah di Kota Maumere 😊

Bukan ... Bukan itu (saja) hehehe ...

Saya langsung ingat, dulu saya sering membeli buku-buku tentang Islam (terutama Naik Haji) untuk Mamatua. Meskipun saya tahu, semasa muda dan aktif menjadi guru, Mamatua telah kenyang membaca. Semua itu karena mendengar pesan seseorang yang (juga) sangat berarti dalam hidup saya. Katanya begini:

"Banyak baca supaya tidak mudah pikun."

Beliau adalah (alm.) Bapak Prof. Dr. Stephanus Djawanai.

Kita semua, atau sebagian besar dari kita, pasti tidak mau kehilangan kenangan-kenangan hidup terutama kenangan yang baik. Hanya pada Tuhan kita memohon agar kenangan hidup tidak direnggut oleh kepikunan. Dan usaha untuk mengiringi doa tersebut adalah dengan membaca buku. Insha Allah. Insha Allah, karena semua kembali pada kehendakNya.

Itulah sebabnya di dalam tas saya selalu ada satu buku. Karena kenikmatan dan energi positif membaca jauh lebih baik dari buku ketimbang layar gadget 😁 *dikeplak masyarakat* hahaha.

**Ada manfaatnya juga saya kebelet malam itu.

#LifeIsGood
#LifeIsBook
#BudayaMembaca


Sehat terus, Oma ... Meskipun kita tidak berhubungan darah, tapi Oma adalah orangtua yang juga saya sayangi dan kagumi.


Jadi, apa kesimpulannya? Yaaaa jika kalian sempat berkunjung ke Kota Maumere, jangan lupa kunjungi MoF Art Gallery. Satu tempat dengan banyak kesenangan; kafe, rumah makan, mini market, dan galeri barang hasil kerajinan tangan.

Happy Traveling!



Cheers.

Komentar

  1. Jadi "makanan itu cuma punya dua rasa: enak dan enak sekali"? Fix, kalau jalan ke Flores aku gak akan minta pendapat kak Tuteh kalau urusan makan wkwkwkwkwk..... BTW ruang baca sendiri dengan bunga2 di depannya akan kuwujudkan nanti di rumah masa depanku..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha ha ha ha ha betuuuul Bang Bahtiar. Makanan itu cuma enak, dan enak sekali qiqiq. Btw iya, kita sama donk ya, punya ruang baca di teras begitu, dengan pot-pot bunga berjejer. Amboiiiii.

      Hapus
  2. Ikan penyet sambal ijo-nya menggoda sekali. Artikel ini jadi mengingatkan saya kalau sekarang saya semakin jarang baca buku. Padahal dulu pas kuliah, hobinya berjam-jam di perpustakaan. Hahaha ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahah dan saya masih merasakan ikan penyetnya itu, Kak, terutama sambal ijonya. Begitulah, Kak, aktivitas memang membikin kita tidak bisa terlalu lama membaca buku, bahkan dalam sehari pun belum tentu ya, Kak.

      Hapus
  3. Jalan2 kerjanya mash belum selesai nih Kak, enak dong jadi makan2 terus sambil baca buku :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha ha ha jalanjalan kerja sudah selesai, ini saatnya menulis pengalaman dan perjalanannya, Mas Aris :D

      Hapus
  4. wah, kalo dgr kata Maumere jd inget video unggahan pengamen yg nyanyi lagu Goyang Maumere, asiiik bgt tuh... hehe... :D mbak Tuteh bisa Goyang Maumere gak?

    BalasHapus
  5. Wah ine rekomendasi sekali ne, jika suatu saat ke MOF coba ah jalan-jalan ke tempat ini, ternyata MOF boleh juga ya hehehee, bangga sedikitlah hehehe, ine entah mengapa tulisan ine tentang mof ini (membuat saya pribadi merasa dagdig atau macam bagaimana kah), Intinya thanks, saya suka sekali tulisan ini...

    Ine sehat ko?

    Apa kabar?

    BalasHapus
  6. Sambal ijonya sangat menggoda selera mba.... azan magrib masih lama pula

    BalasHapus
  7. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 7 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) | pin bb : 58cd292c "

    BalasHapus
  8. Saya tahu itu Gramedia, itu toko buka elit di kota itu, ya ramainya Mof dulu ya itu aja deh kayanya. Letak MoF Galery itu dimana nya ya?
    Saya punya mama tua ada di Soeta. Saya lihat foto mama tua di sana, jadi ingat saya punya mama tua, kakak tertua bapak saya. Kalau foto dari angle yang difoto jadi sangat mirip sekali. Tapi kalau dari view rumahnya berbeda.
    Mungkin semua mama mama di sana serupa tapi tak sama ya ;) hehehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Untuk pertanyaan penting dengan respon cepat, silahkan hubungi nomor WA 085239014948 (Chat Only!)