Pulau Sumba, atau disebut dengan Pulau Humba, pulau eksotik yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur menyimpan begitu banyak hal unik yang harus dieksplor dan dipublikasikan. Orang-orang mungkin hanya tahu Sumba identik dengan kuda dan pasola yang ngehits itu, sabana yang menghampar luas, dan pantai-pantai berpasir putih. Sesungguhnya masih banyak lagi yang bisa diceritakan tentang Pulau Sumba. Pulau tempat saya juga belajar banyak hal tentang adat dan budaya. Pulau lainnya tentu saja ... Flores.
Saya pernah menulis tentang Pulau Sumba di sini dan di sana setelah perjalanan ke Sumba pada tahun 2015 yang lalu. Tapi cerita itu tidak lengkap karena saya tidak menulis tentang perjalanan dari Sumba Tengah menuju Sumba Timur (dari Anakalang menuju Waingapu). Perjalanan melintasi hutan kala gerimis itu kemudian mengantar kami ke sebuah lokasi yang disebut Bukit Raja Tidur. Bukit ini juga ditulis Bukit Raksasa Tidur. Fyi: Pulau Sumba terbagi dalam empat kabupaten yaitu: Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, dan Kabupaten Sumba Tengah.
Baca Juga : Aimere Tak Hanya Moke
Waktu itu saya pergi ke Pulau Sumba bersama rombongan promosi Universitas Flores. Selain saya ada Pak Mukhlis, Pak As, Pak John, Pak Irenius, dan Pak Umbu. Iya, saya perempuan sendiri hahaha. Saya dan Pak As ditempatkan di Kabupaten Sumba Barat untuk promosi kampus ini. Tentu saja, pekerjaan ini sangat menyenangkan karena sekalian bisa mengeksplor Pulau Sumba meskipun tidak semua. Iya lah, waktu dua mingguan mana cukup untuk mengeksplor pulau cantik itu, manapula waktu kami terbagi dengan pekerjaan. Pekerjaan menjadi lebih menyenangkan karena saya dan Pak As menyaksikan pasola di Lamboya. Kami harus hadir, karena tidak ada sekolah dan kantor yang buka saat event pasola. Horeeeee.
Usai berkegiatan di Kabupaten Sumba Barat, kami yang dari arah barat (dengan tim yang bertugas di Kabupaten Sumba Barat Daya) bertemu di Kabupaten Sumba Tengah. Lantas perjalanan dilanjutkan dengan mobil sewaan ke Kabupaten Sumba Timur. Perjalanan ini menyenangkan tapi agak deg-degan juga karena melintasi hutan. Lantas Pak As menghentikan mobil di sebuah lokasi lapang yang pemandangannya bikin mata segar dan sehat.
"Itu, Kak Tuteh ... Bukit Raja Tidur," kata Pak As.
Mata saya menangkap bukit yang memang terlihat seperti seorang lelaki raksasa sedang tidur:
Nampak seperti seorang laki-laki sedang tidur menghadapi langit. Keren ya? Dari situs ini saya jadi tahu bahwa lokasi Bukit Raja Tidur ini sudah dekat dengan Bukit Wairinding yang menjadi lokasi syuting filem Pendekar Tongkat Emas. Kalian sudah nonton kan filemnya? Saya sudah dooonk haha. Filem itu luar biasa! Anyhoo, tidak ada informasi lebih lengkap yang saya peroleh dari Pak As sebagai orang yang pernah sekolah cukup lama di Pulau Sumba (Waikabubak dan Waingapu). Bukit ini hanya menjadi tempat perhentian bagi pengendara yang ingin memotretnya sekaligus memotret lahan lapang di sekitarnya seperti foto di awal pos ini (nampak seperti di luar negeri hahaha).
Sayang yaaa. Waktu itu tidak ada satu pun kedai yang buka di sekitar situ. Padahal lokasi dan pemandangannya bagus banget. Bisa jadi tempat ngopi-ngopi cantik sambil hunting foto kan. Itu tahun 2015. Saya tidak tahu bagaimana kondisinya sekarang. Ada yang punya info?
Bicara soal hunting foto, setiap jengkal Pulau Sumba menarik untuk difoto.
Baca Juga : Pilihan Wisata di Dalam Kota Ende
Kalau sudah tiba di bukit ini artinya sudah dekat dengan Kota Waingapu. Memasuki Kota Waingapu pun kalian akan disuguhi pemandangan luar biasa kece seperti gambar berikut ini:
Awesome sekali.
Kalau sudah tiba di Kota Waingapu tidak afdol kalau tidak foto di depan Patung Kuda, ikon Kota Waingapu:
Karena jadwal yang padat, saya tidak sempat mengeksplor Kota Waingapu lagi. Tiba di Kota Waingapu sudah sore, dan harus bersiap-siap untuk kegiatan wawancara radio. Malamnya hanya sempat nongkrong di rumah keluarga Pak Mukhlis, lantas tidur. Keesokan harinya kami harus berangkta ke pelabuhan, menumpang kapal laut menuju Ende.
Tentu saja, saya masih penasaran dengan Bukit Raja Tidur; bagaimana kondisi di sekitarnya sekarang. Tapi setidaknya ada suatu kesenangan di hati karena saya pernah tiba di sana dan memotretnya meskipun masih menggunakan Sambung Tab3 hahaha.
Cheers.
NTT merupakan pulau yang memiliki destinasi wisata alam yang sangat menakjubkan
BalasHapusTerimakasih :) hehe. Mari ke NTT ...
HapusBeneran mirip orang lagi tidur, cantiknyaaaa
BalasHapusIya hahah makanya waktu itu langsung jepret :D
HapusKalo kami yg di Jawa, taunya Sumba ya itu Susu Kuda Liar hehehe...
BalasHapusHahaha susu kuda liar dari NTB juga ada :D
HapusSetelah baca postingan ini membuat saya bernafsu untuk menjamah tempat itu dengan pikiran dan penglihatan
BalasHapusJamahlah Wan hahahahah saya dukung 100 persen! :D
Hapus