Spot Instagramable di Hutan Pinus Wisata Kebesani


Saya pernah menulis kisah #PDL Hutan Wisata Kebesani. Perjalanan itu saya sebut perjalanan super nekat. Karena apa? Karena hari kemarinnya saya, Kakak Pacar, dan teman-teman lainnya, nekat ngegas sepeda motor ke arah Barat tepatnya ke Kampung Adat Bena di Kabupaten Ngada; tiba di sana sudah sangat sore; dan kembali ke rumah saat matahari sudah hilang; tiba di rumah sekitar pukul 22.00 Wita. Hujan bukan masalah. Dingin itu masalah. Masalah besar! Menggigil sepanjang perjalanan harus kami hadapi dengan tabah. Hehe.

Baca Juga : Moke, Aimere


Keunikan potensi hutan di desa Kebesani adalah hutan alam di sekitar areal tegakan Ampupu. Keduanya berpadu sebagai satu kesatuan bentangan dalam kelompok hutan Kemang Boleng, diapit oleh Gunung Keli Ndati di sebelah Timurnya dan Keli Lepembusu di sebelah Baratnya, serta Dusun Wolopaku di sebelah Selatan dan Dusun Nuapu di sebelah Utara (Bahasa lokal : keli = gunung). 

Satu potensi yang belum pernah disentuh dan dikelola adalah tegakan Ampupu (Eucalyptus sp.) yang berlokasi di Kajundara, Desa Kebesani (Kecamatan Detukeli). Tegakan ini berada dalam areal kelompok hutan Kemang Boleng (RTK. 122) pada fungsi HL. Luas areal tegakan Ampupu ini ± 200 hektar. Tegakan ini merupakan hasil kegiatan reboisasi yang dilakukan para pendahulu kehutanan di tahun 70-an. Diperkirakan sekarang telah berumur 40-an tahun.

How to Get There?
Untuk mencapai hutan ini, dari Kota Ende dibutuhkan waktu sekitar 1 - 2 jam (60,7 kilometer) ke arah Timur, di Pasar Detukeli belok kiri menuju Kampung Adat Wologai, dan mengikuti satu jalur hingga tiba di Hutan Wisata Kebesani. Kondisi jalan belum mulus sempurna; masih ada lobang-lobang dan jalanan tanpa aspal. Di musim hujan, sekitar empat kubangan besar akan kalian temui di tengah jalan, menutup hingga tepi. Tapi jangan kuatir, ikuti saja jalur bekas roda yang ada.

Baca Juga : Bisakah Menyewa Sepeda Motor Lintas Flores?

Saya sendiri sudah dua kali ke Hutan Pinus Wisata Kebesani. Yang pertama pergi bareng Mas Yoyok Purnomo setelah kemarinnya ke Kampung Adat Bena, dan yang kedua bareng kengkawan: Armando, Mila Wolo, Santy, dan Thika. Pergi yang kedua itu, suasanannya penuh kabut dan gerimis sehingga awalnya kami kesulitan untuk foto-foto. Untungnya tiga puluh menit kemudian kabutnya mulai menghilang.

Hutan Pinus

Memasuki areal Hutan Pinus Wisata Kebesani kalian akan menemukan papan ini:

Cagar Alam Kimang Boleng.

Artinya sudah sangat dekat dengan lokasi wisata Hutan Pinus Wisata Kebesani.

Jagalah hutan kita.

Semakin dekat, pohon-pohon pinus semakin rapat dan udara terasa lebih dingin. Saran saya, pakailah jaket yang lumayan tebal jika kalian alergi udara dingin.

Tiba di spot utama Hutan Pinus Wisata Kebesani kalian akan melihat wisata buatan/spot foto yang instagramable; baik yang sudah selesai dibangun maupun masih dalam tahap pembangunan. Spot-spot foto ini dibangun di lahan-lahan kosong sekitar hutan yang dibelah jalan Kecamatan Detukeli ini. Jika mengikuti jalanan ini, kalian akan menemukan satu lagi lokasi wisata yang akan saya ceritakan di lain kesempatan.

Spot/wahana yang instagramable ini antara lain: jembatan, pintu rumah hobbit, rumah pohon, ayunan, bangku-bangku, dan lain sebagainya.


Sebenarnya bukan hanya spot foto/wahananya saja yang menarik. Hutan pinus itu sendiri pun juga menarik:


Foto berlatar hutan pinus, siapa bisa menolak?

Bagi kalian yang punya rencana ke Kabupaten Ende, jangan lupa mampir di Hutan Pinus Wisata Kebesani ini. Dari hutan ini sudah dekat jika kalian hendak pergi ke Desa Agrowisata Waturaka, Desa Wisata Moni, atau langsung ke Danau Kelimutu.

Baca Juga : Nirvana Bungalow, Riung

Informasi

Jarak dari Kota Ende 60,7 kilometer.
Kendaraan: mobil dan sepeda motor.
Sewa mobil: Rp 750.000 - Rp 1.000.000,-
Sewa jasa ojek: Rp 250.000 - Rp 500.000,-
Penginapan: - 
Rumah makan: -

Semoga bermanfaat :)


Cheers.

Komentar

  1. Itu desa adat yg trkenal kh yg disebut?

    Bisa dibayngkn sih dinginnya.

    Btw itu di sna hutan lindung hny melindungi pepohonannya atau ada hewan2 liarnya yg dlindungi juga di sna?

    Apakah mirip seperti hutan lindung di kawasan Kelimutu kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berdasarkan pengalaman sih yang ada di Kebesani ini hanya hutannya saja, saya belum dapat informasi tentang faunanya. Nanti saya coba carikan informasinya ya. Terimakasih sudah ke sini.

      Mirip seperti Kelimutu tapi di Kelimutu itu ada faunanya juga. Terutama burung Garugiwa :) ciri khas.

      Hapus

Posting Komentar

Untuk pertanyaan penting dengan respon cepat, silahkan hubungi nomor WA 085239014948 (Chat Only!)