Keluarga Saya di Riung

Riung, nama yang unik, seunik tempatnya.

Pada tahun 1997 keluarga kami memutuskan untuk berdarmawisata ke Riung. Waktu itu almarhum Bapak masih hidup hehe.

3 mobil berangkat dari Ende saat matahari belum nampak. Pukul 3 pagi kami sekeluarga, dan keluarga besar Pharmantara lainnya, sudah siap sedia. Pukul 4 pagi mobil sudah menjemput. Dari semuanya, hanya kk Nani sekeluarga yang tidak ikut.

Akibat masih ngantuk, saya memutuskan untuk tidur saja sepanjang jalan. Lagi pula mau menikmati apa? Mata hanya menatap kegelapan pagi berselimut dingin. Lebih baik istirahatkan saja dulu sebelum dimanjakan nanti dengan pemandangan Riung yang kata orang-orang menakjubkan. Rupanya 90% penghuni 3 mobil itu lebih suka melanjutkan tidur...

Kami tiba di perbatasan Aigela-Mbay dan di Mbay ini lah saya terkagum-kagum dengan pemandangannya. Matahari mulai muncul dan pemandangan pagi itu tidak dapat saya wakilkan dengan kata-kata. It's so amazing! Thanks Allah SWT for all of this. Savana di Mbay selalu mengingatkan saya pada iklan-iklan rokok Marlboro itu. Aaaaah... keren sangat!
Dan jadi inget Back To December - Taylor Swift. Hihihihi. Sayang... lagu keren ini waktu itu belon ada hahaha.

Tiba di Riung matahari sudah mulai naik. Waaaaa... segarnya aroma laut di pagi hari! Menegur sapa para penduduk dengan rumah-rumah panggung mereka di pinggir pantai. Waktu itu, belum ada dermaga mini seperti sekarang. Jadi kita cuma bisa melihat kejauhan laut dari tepi alias dari pantai saja.

Setelah menitipkan barang pada hotel yang disewa (yess, we need a room for all this stuff!) kami, tepatnya para orangtua, mencari kapal motor untuk disewa. Yaaaa kita kan tidak mau menuju pulau-pulau itu dengan cara BERENANG! Hahaha. Kapal atau tepatnya perahu motor yang biasa disewakan di Riung berukuran sedang. Pemilik perahu motor adalah yang menjalankannya sekaligus jadi pemandu kami. Wuiiii mantab kan? Satu paket gitu!

Dari pantai Riung kami bertolak menuju sebuah pulau pasir putih yang kereeeen sangat. Menurut saya, dari ujung ke ujung pulau ini yang ditawarkannya hanya keindahan. Indah, indah dan indah. Tidak ada seorang pun yang bisa menolak pesonanya. Berlarian di pasir, tidur-tiduran di pasir, nyebur ke laut, makan, minum, nyebur lagi, lari lagi, nyari kerang... hei hei hei, life so beautiful!

Hari sudah menjelang sore ketika kami memutuskan untuk kembali ke pantai Riung. Sayangnya saat itu ombak tiba-tiba tidak bersahabat sehingga kami terombang-ambing dan nyaris... hehehe. Syukurlah Allah SWT masih mau memelihara kami di dunia sehingga akhirnya kami semua tiba di pantai Riung dengan selamat. Karena tidak ada dermaga jadi kita turunnya ya di tepi laut dan mesti jalan beberapa meter menuju daratan.

Sayangnya semua dokumentasi waktu itu tidak ada satu pun yang saya pegang. Sial juga heheheh. Secara dokumentasinya ya video, video dan video. Maklum, waktu itu kk Toto (alm.) dengan handycam-nya... juara. Hehehe.


Cya!

Komentar