Wisata Buatan di Bukit Lape: Entrance to Mbay City

 


Wisata Buatan di Bukit Lape: Entrance to Mbay City. Tahun 2020 hampir berakhir tetapi saya belum sempat menulis tentang tempat yang satu ini. Memang betul tahun 2020 merupakan tahunnya Covid-19. Stay at home, work from home, e-learning, rajin mencuci tangan, rajin menyemprot disinfektan, menjaga jarak, hati-hati menggunakan fasilitas publik, dan bertebarannya bantuan tunai langsung. Tapi tahun 2020 tidak membikin saya terus-terusan di rumah baik untuk bekerja, mengurus kebun dan bebungaan, atau giat menjadi pengusaha @tuteh Stik Keju. Karena toh pada tahun ini saya juga tetap melakukan perjalanan: Mbay, Marapokot, Boawae, dan Danau Kelimutu (yang gagal). Oh ya, perjalanan ke Danau Kelimutu itu gagal karena kami dihadang kilat dan guntur yang maha dahsyat sehingga terpaksa berlindung di rumah warga di daerah Sokolo'o (sebelum Pasar Nduaria) dan balik pulang ke Kota Ende.


Juga Asyik Dibaca: Sunset di Embung Boelanboong, Wologai Tengah


Lantas, apa istimewanya Bukit Lape sehingga saya perlu menulisnya? Ya karena bukit tersebut dikelola menjadi tempat wisata buatan dengan spot-spot instagenic dan tawaran pemandangan spektakuler ke arah Kota Mbay (yang datar) dan sekitarnya. Horeeee ... itu yang selalu saya buru.


Semua orang juga tahu, I guess, bahwa kabupaten-kabupaten yang ada di Pulau Flores didominasi wilayah perbukitan/pegunungan. Tidak heran ada celetukan: kalau ada tukang becak di Pulau Flores kasihan hidupnya terzholimi. Wilayah-wilayah yang datar dapat ditemui pada Ibu Kota Kabupaten. Kota Mbay, Ibu Kota Kabupaten Nagekeo misalnya, sangat datar. Sebagian Kota Ende, Kota Maumere, Bajawa, Kota Labuan Bajo, juga datar. Sebagian, artinya tidak semua. Orang Ende coba bayangkan tukang becak mengayuh becak menanjak Jalan Sudirman. Menuju Kota Mbay, yang datar itu, kita bakal melewati jalan turunan dari puncak Aigela. Ya betul, pemandangan Aigela - Kota Mbay didominasi bukit, bukit, bukit, dan perumahan. Bagusnya adalah perbukitan sepanjang Aigela - Kota Mbay itu ditumbuhi rerumputan: sabana. Sabana hijau atau kuning, tergantung musim.


Kabupaten Nagekeo tengah sangat menggeliat. Jalan-jalan baru dibuka: terutama dari wilayah Kota Mbay melintas perbukitan. Sementara itu, perbukitan di sekitar jalan masuk menuju Kota Mbay juga mulai dikelola oleh masyarakat. Salah satunya Bukit Lape. Bukit yang dulunya menjadi tempat perhentian kami karena dari bukit ini pemandangan ke Kota Mbay sangat indah dengan gradasi warna hijau, cokelat, dan biru.


Berjarak sekitar 3 (tiga) kilometer menuju Kota Mbay dari arah Aigela, Bukit Lape dikelola menjadi tempat wisata buatan. Karena setiap kali ke Bukit Lape saya tidak bertemu dengan satu pun pengelola/orang yang membikin tempat wisata buatan itu, maka saya tidak memperoleh informasi apa pun mengenai orang/komunitas yang membikinnya. Makanya pada masa awal Bukit Lape mulai dikelola saya tidak berani memasuki area bukit tersebut karena kuatir disangka maling. Hehe. Yang saya tahu, bukit yang terletak di tikungan itu dipenuhi spot-spot instagenic. Saya sering melihat spot foto rumah Indian di Hutan Pinus Pengger, Yogyakarta, bertaburan di internet. Percaya tidak percaya, spot foto serupa, lebih mirip sangkar burung, juga ada di Bukit Lape. 


I'm Like a Bird ...


Meskipun tidak ada yang menjaga tempat wisata di Bukit Lape ini, namun ada kotak uang tepat setelah jembatan pintu masuknya. Okay, di sini lah tempat kita seharusnya membayar. Tidak ada patokan harga seperti harga tiket masuk bioskop. Sukarela. Semampunya anda. Lalu, silahkan nikmati tempat wisata buatan ini, duduk-duduk santai di saung-saungnya, foto-foto di spot instagenic-nya, sepuasnya. Tapi ingat, jangan meninggalkan sampah! Itu haram.


Itu Kotak Uangnya.


Menariknya foto-foto di Bukit Lape adalah pencahayaan yang selalu cukup terutama jika memotret menggunakan kamera Realmi 5i. Hehehe. Bukannya promosi gadget tapi memang itulah salah satu gadget yang saya pegang. Hasil fotonya selalu memukau saya. Entah menurut kalian.


Thika Pharmantara. Beautiful!

Gradasi hijau, cokelat, biru.

Tanggal 15 Oktober 2020 saya kembali ke Bukit Lape bersama rombongan untuk foto prewedding Solihin dan Kiki (keponakan). Beberapa bangku sudah dicat, saungnya juga sudah asyik untuk duduk bercengkerama, dan cuaca sangat panas! Tapi sesi pemotretan harus tetap jalan karena pada hari itu kami punya banyak jadwal: banyak lokasi foto.


TTM: Terik Tapi Mesra.


Keponakan Saya Yang Satu Ini. Selalu Cantik!

Saungnya.

Jadi Ingat Lirik Lagu.

My Lovely Guitar.

Ooooh, saya suka sekali dengan hasil fotonya! Prewedding berjalan mulus, bonus kami pun mengabadikan momen di tempat ini.


Orang-orang selalu menggoda saya: pasti ada sesuatu sehingga saya sangat rajin berkunjung ke Kota Mbay dan sekitarnya. Hahaha. Padahal alasan saya sering ke Kota Mbay dan sekitarnya lebih sering berkaitan dengan pekerjaan. Mendadak harus ke Kota Mbay untuk merekam ucapan ulang tahun dari Bupati Nagekeo untuk Universitas Flores, misalnya. Tetapi memang saya lebih suka perjalanan ke Barat Pulau Flores (dari Kota Ende), seperti perjalanan ke Barat-nya Biksu Tong dan Kera Sakti, karena secara garis jalan raya, banyak jalanan yang lurus ketimbang kelokan. Jalanannya pun mulus dan banyak tikungan terbuka. Ditambah lagi pemandangannya tidak melulu perbukitan, air terjun, dan persawahan seperti perjalanan ke Timur Pulau Flores. Kalian masih melihat birunya laut dalam perjalanan ke Barat.


Juga Asyik Dibaca: Magepanda, Negeri Dongeng dari Pulau Flores


Tapi perjalanan baik ke Barat maupun ke Timur, sama-sama menyenangkan.


Jadi, kalau kalian mengunjungi Kabupaten Nagekeo atau Kota Mbay, jangan lupa mampir di Bukit Lape!


Happy Traveling!



Tuteh..

Komentar

  1. Aduh itu kan bukit kesayanganku kalau senja buat duduk ngopi kenapa su jadi begitu.... Musti dibawain buldozer nih

    BalasHapus
  2. kalau kesini lagi, pengen mampir bukit ini juga ahh

    BalasHapus
  3. Jangan lupa mampir juga Di Gua Jepang Rane.1 KM. Dari bukit Lape.

    BalasHapus
  4. Wow, udah lama banget ga maen ke sini..kangeen :)
    Wah...wah...asik bener lokasinya, foto-fotonya cantik banget, cerah ceria...
    Selamat Tahun Baru yaa..

    BalasHapus

Posting Komentar

Untuk pertanyaan penting dengan respon cepat, silahkan hubungi nomor WA 085239014948 (Chat Only!)